Saya yakin tidak hanya satu atau dua orang saja yang ingin memiliki harem sendiri, karena, siapa yang tak mau jadi lelaki pujaan wanita, bisa dengan mudah berganti-ganti pacar tanpa ada yang marah. Walaupun saya bukan pendukung paham poligami, tapi sepertinya melihat anime bertipe harem sudah menjadi hal yang lumrah bagi setiap orang.
Mungkin untuk yang belum tahu apa itu harem, harem adalah sebuah keadaan dimana banyak gadis jatuh cinta pada satu orang pemeran utama, dan biasanya pemeran utamanya sangatlah bebal. Seperti Ichika dari Infinite Stratos, entah berapa kali saya ingin memukul layar kaca karena melihat betapa lambatnya otaknya berputar.
Namun dari semua anime tersebut, selalu ada kesamaan yang biasa saya temukan, bisa jadi itu adalah pemeran utama yang agak lambat otaknya seperti Ichika. Bisa juga karakter yang tidak bisa memilih dan sepertinya terlalu baik kepada semua orang seperti Kodaka dari Haganai. Karena itu, mari kita berpaling kepada twitter untuk mencari tahu, karakteristik apakah yang paling lekat pada anime bertipe harem seperti diatas.
Protagonis Tukang Berkelit: Tak jarang dalam sebuah anime dengan tipe harem, sang protagonis tentu sering kali mendapat pengakuan cinta dari para wanita, namun entah kenapa sang protagonis bisa kabur hanya dengan pura-pura tidak dengar. Bahkan yang lebih aneh lagi tentunya para wanita menerimanya begitu saja. Seperti misalnya di anime Haganai, Kodaka dapat menepis pernyataan cinta Rika dan Sena dengan sebuah frase yang sekarang terkenal, “Hah? Apaan tadi?“.
Protagonis Baik Level Dewa: Mungkin bisa juga saya katakan level biksu karena entah kenapa, para protagonis level ini memiliki level moral dan ketahanan batin yang super hebat, walaupun dia sekamar dengan para wanita pun dia tidak akan berbuat hal-hal yang ‘menyenangkan‘. Contoh paling baik untuk protagonis level ini adalah Kirito saat dia tertidur dengan Lizbeth atau sang protagonis super bebal, Ichika Orimura dari Infinite Stratos.
Protagonis Super BIASA: Protagonis yang benar-benar super sangat luar biasa, BIASA. Seorang protagonis yang tidak jelas kelebihannya, kekurangannya, orang biasa, banget. Tapi anehnya para wanita suka dengannya, contohnya seperti Raku Ichijou dari Nisekoi.
Sedang-Sedang Berpotensi: Mungkin pada awalnya si protagonis akan terlihat biasa, seperti protagonis diatas, dan anehnya para wanita tetap mengerubunginya. Mungkin karena mereka tahu kalau sang protagonis menyimpan potensi yang luar biasa besar. Seperti Issei dari High School DXD misalnya, yang sepertinya normal namun ternyata memilik Sacred Gear!
Teman Masa Kecil: Tentu, tentu saja, mungkin ini adalah salah satu yang paling fundamental dalam memiliki sebuah harem. Rin dari Shuffle! (hayo, siapa yang pernah nonton pasti seangkatan sama saya) misalnya yang memilih Asa Senpai dibanding anak Tuhan Sia atau anak Dewa iblis Nerine. Anime lain yang memiliki karakteristik ini adalah Hayate dari Hayate the Combat Butler dengan Athenanya, dan pastinya Kodaka punya Yozora, Ichika memiliki Houki.
Punya Adik Perempuan: Mereka rata-rata pasti memiliki saudara perempuan, yang biasanya bisa atau tidak bisa menjadi anggota haremnya. Contohnya kembali kita gunakan Kirito dengan Suguha, atau mungkin yang paling terkenal adalah Kirino dan Kyousuke dari OreImo yang secara terang-terangan menyatakan hubungan mereka. Namun entah kenapa banyak dari pasangan ini yang biasanya ‘ternyata’ tidak memiliki hubungan darah, mungkin untuk mengitari garis moral, entahlah.
Sahabatnya Pasti Lelaki: Dan biasanya selalu kalau tidak ngenes, pasti mata keranjang, misalnya Orito dari Kore wa Zombie Desu Ka yang sering membayangkan dirinya bersama gadis lain.
Protagonisnya Sekolah: Herannya, entah kenapa walaupun mereka sekolah tetap saja kemampuan proses otaknya masih setara pentium III, Ichika (lagi) misalnya, walaupun animenya penuh dengan aksi dan mecha-mecha keren, tetap saja dia pergi ke sekolah. Sepertinya cerita romansa di sekolah memang menjadi cerita yang cukup menjual bagi para otaku.
Karakter Wanita Terlalu Banyak: Tentunya, dan setiap ceritanya berkembang ke suatu arah lain, mereka kembali beranak, bahkan Touma dari To Aru Majutsu no Index dapat membuat harem dengan memukul karakter wanitanya di muka. Saya belum menonton Index sampai selesai, tapi kekuatan Touma hebat sekali ya.
Karakter Wanita Lain Cemburu: Ingin rasanya saya berteriak “You don’t say!!” keras-keras, beberapa dari karakter wanita ini bahkan menjadi Yandere, seperti School Days misalnya. Makoto pasti menyesali kenakalannya sekarang.
And the runner-up award for the most dense character goes to….
Selalu Ada Karakter Wanita Utama: Pastinya selalu ada, di tengah lautan karakter wanita, pasti ada satu karakter yang ditonjolkan seperti Chitoge dari Nisekoi atau manga-manga buatan Seo Kouji, sang master cerita cinta
yang bertele-teledengan judul seperti Suzuka dan Kimi no Iru Machi. Biasanya orang malah lebih suka dengan karakter wanita sampingannya, seperti Charlotte dari Infinite Stratos ketimbang Houki.
Teman Masa Kecil Yang Selalu Kalah: Biasanya sih, (untungnya Rin mendapat Asa) teman-teman masa kecil nasibnya kurang baik ya, misalnya Manami dari OreImo yang ditinggalkan Kyousuke yang lebih senang bersama Kirino. Malah hampir semua karakter wanita di Shuffle! adalah teman masa kecil Rin, dan semua ditinggalkan begitu saja. Good job, Rin.
Tambahan dari saya, biasanya setiap karakter wanita akan Memiliki Momen-Momen Intim Bersama Protagonis. Hal ini biasa ditunjukkan pada anime Shuffle! (lagi) yang memiliki masing-masing 1 episode yang didekasikan khusus kepada setiap heroine. Bisa juga kalau kalian ingin contoh yang ekstrim, Yosuga no Sora dimana Kasugano Haruka berhasil mendapat ‘bagian‘ dari setiap karakter sebelum akhirnya memutuskan untuk pergi bersama adiknya Sora menghilang dari hidup para wanita lain.
Bagaimana menurut kalian, setujukah kalian dengan pengelompokkan karakteristik ini atau kalian punya pendapat lain? Beritahu kami di komentar ya, mungkin kalian ingin belajar punya harem juga, tidak ada salahnya mencoba mengikuti karakteristik-karakteristik diatas!
sumber: Sgcafe
0 komentar:
Posting Komentar